Lanjut ke konten

Monkey Business

Januari 13, 2015

Suatu hari di sebuah desa, seorang yang kaya raya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp. 50.000 per ekor. Padahal monyet di desa tersebut, sama sekali tidak ada harganya karena jumlahnya yang banyak dan kerap dianggap sebagai hama pemakan tanaman dan buah-buhan. Para penduduk desa yang menyadari bahwa banyak monyet disekitar desa pun kemudian mulai masuk hutan dan menangkapinya satu persatu. Kemudian si orang kaya membeli ribuan ekor monyet dengan harga Rp. 50.000. Karena penangkapan secara besar besaran akhirnya monyet2 semakin sulit dicari, penduduk desa pun menghentikan usahanya untuk menangkap monyet2 tersebut.
Maka si orang kayapun sekali lagi kembali mengumumkan monyet dengan harga Rp. 100.000 per ekor. Tentu saja hal ini memberi semangat dan angin segar bagi penduduk desa untuk kemudian menangkap monyet lagi. Tak berapa lama jumlah monyet pun semakin sedikit dari hari ke hari, dan semakin sulit di cari. Karena monyet kini telah langka, harga monyet pun Meroket naik hingga Rp 150.000 per ekornya. Tetapi tetap saja monyet sudah sangat sulit dicari.

Sekali lagi si orang kaya mengumumkan kepada penduduk desa bahwa ia akan membeli monyet dengan harga Rp. 500.000 per ekor.

Namun, karena si orang kaya harus pergi ke kota karena urusan bisnis, asisten pribadinya akan menggantikan sementara atas namanya. Dengan tiada kehadiran si kaya, maka si asisten pun berkata pada penduduk desa : ” lihatlah monyet-monyet yang ada pada kurungan besar yang di kumpulkan oleh si orang kaya itu. Saya akan menjual monyet- monyet itu kepada kalian dengan harga Rp 350.000 per ekor dan nanti saat si orang kaya kembali, kalian bisa menjualnya kembali ke si orang kaya dengan harga Rp 500.000, bagaimana?”

Akhirnya penduduk desa pun mengumpulkan uang simpanan mereka dan membeli semua monyet yang ada di kurungan.

Setelah mendapat keuntungan Rp 250.000, Si asisten menyusul si orang kaya ke kota meninggalkan desa itu, dan mereka berdua tidak pernah terlihat lagi…

Inilah yang di katakan orang sebagai ”monkey business” jangan terjebak oleh ”monkey bussiness”,
seperti pohon anthorium
seperti ikan louhan
seperti pohon gelombang cinta yang pernah mahal dan populer beberapa waktu lalu

dan seperti semua barang yang kita beli tetapi bukan karena kita membutuhkannya… monkey business yang sekarang lagi marak adalah DEMAM BATU AKIK…….

Suatu saat akan muncul bisnis serupa
CERDAS LAH dalam BERFIKIR dan HATI – Hati 💜🙏👍

From → Uncategorized

Tinggalkan sebuah Komentar

Tinggalkan komentar